LAPORAN KUNJUNGAN PADA MEDIA MASSA CETAK KABAR BANTEN
“Laporan Ini Merupakan Tugas Mata Kuliah Penulisan Tajuk”
Disusun oleh:
Susan Sri Jayanti (6662091723)
Widya Rahmayanti Putri (6662091726)
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
BAB I
Pendahuluan
1 . 1 Pengertian Tajuk
Pengertian tajuk atau editorial pada media massa menurut Yoseph Pulitzer, merupakan ekspresi dari keteguhan dan keyakinan surat kabar. Ia memaparkan opini pemilik atau manajemen media mengenai hal yang menjadi perhatian publik. Sedangkan selama penulis mempelajari tajuk rencana semasa perkuliahan aktif, penulis mengertahui bahwa tajuk merupakan opini, pandangan, pendapat sebuah institusi media massa mengenai pemberitaan atau informasi yang aktual dan menjadi bahan sorotan pada masyarakat (kontroversi).
Dalam proses penulisannya, kewenangan menulis tajuk hanya dibebankan kepada satu orang yang memiliki pengalaman (wartawan senior). Selain itu, dalam menulis tajuk, penulis haruslah orang yang memiliki pengetahuan tentang permasalahan mengenai tajuk yang akan ditulis. Meskipun ditulis hanya oleh satu orang, namun isi tajuk tetap mewakili nama sebuah institusi ataupun media massa bukan nama perorangan (individual). Sehingga, tajuk dalam media massa, merupakan cerminan, dan pernyataan sikap dari media massa tersebut.
Berbeda dengan kolom opini yang hanya ditujukan kepada pembaca yang ingin menuliskan pandangannya seputar permasalahan. Pengirim tulisan haruslah menggunakan byline, dalam artian dicantumkan identitas sejelas- jelasnya berupa nama penulis, dan informasi lainnya (misal : profesi atau latar belakang organisasi). Sedangkan pada tajuk rencana, karena sifatnya yang mewakili institusi perusahaan media massa, penulis bersifat anonim, sehingga tidak dicantumkan nama penulisnya.
Terdapat istilah lain tajuk rencana, yaitu ‘mahkota surat kabar/ majalah’, karena karakter atau identitas sebuah media massa ada pada tajuk rencana. Perbedaan lain dari tajuk rencana dengan artikel biasa adalah, jika pada penulisan artikel sifatnya sedikit , maka tajuk rencana lebih singkat lagi daripada artikel. Karena memang tulisan tajuk rencana itu tidak bertele tele atau padat. Secara teknis, disesuaikan dengan sempitnya ruang yang tersedia.
Tajuk rencana juga ditulis secara inferensial, dalam artian, tidak merujuk pada sejumlah referensi yang menyebutkan sumbernya secara jelas. Inferensial dalam tajuk rencana, berarti hanya menyebutkan intisari dari gagasan yang dikutip.
1 . 2 Pentingnya Tajuk Rencana
Sebuah tajuk dikatakan penting, sebab institusi harus memiliki pernyataan sikap terhadap pemberitaan yang sedang terjadi (aktual, fenomenal, kontroversial). Sikap intitusi yang dituangkan ke dalam tulisan tajuk rencana tersebut, nantinya akan menjadi karakter atau identitas yang mewakili medianya.
Menurut William Pinkerton dari Harvard University (Rivers, 1994: 23-24), ada empat fungsi tajuk rencana yaitu : Pertama, explaining the news (menjelaskan isi berita). Tajuk rencana berfungsi untuk mengulas permasalahan yang terjadi dalam masyarakat secara singkat, padat dan jelas. Kedua, filling in background (menjelaskan latar belakang). Tajuk rencana dalam isinya membahas kembali suatu permasalahan melalui latar belakang masalah, agar pembaca mengerti dengan tajuk rencana yang dibuat oleh suatu institusi, sehinngga tidak terjadi kesalah pahaman.
Ketiga, forecasting the future (meramalkan masa depan). Opini yanng terdapat dalam penulisan tajuk rencana, sering kali memberikan pendapatnya mengenai dampak yang akan terjadi di masa depan akibat dari permasalahan yanng terjadi sekarang. Keempat, passing moral judgment (menyampaikan pertimbangan moral). Tajuk rencana yang dibuat oleh suatu intitusi juga harus memberikan sikap tegas suatu media pada suatu permasalahan, dan salah satunya yaitu menyampaikan pertimbangan moral.
Terkadang permasalahan yang sering terjadi dalam masyarakat akan memberikan dampak moral. Oleh karena itu, sebuah institusi harus mampu menganalisis dan mengungkapkan opini mereka tentang moralitas kepada pembaca.
BAB II
ISI
2 . 1 Tentang Kabar Banten
Berikut adalah hal hal yang lantas menjadi pengetahuan baru bagi para peserta ketika melakukan kunjungan ke perusahaan media massa cetak Kabar Banten. pengetahuan ini didapat dalam session tanya jawab dan pemaparan tentang perusahaan oleh penulis tajuk rencana. Selain proses kerja yang memang sebelumnya telah menjadi konsumsi teoritis di ruang kelas, peserta banyak mendapat pengetahuan baru, khususnya pengetahuan mengenai penulisan tajuk.
2. 1. 1 Jika penulis tajuk rencana pada kabar banten mengalami halangan kerja seperti sakit, lantas siapa yang menggantikan?
Dalam kasus demikian, pernah dialami oleh penulis tajuk kabar banten beberapa waktu lalu. Tentu menjadi permasalahan tersendiri, karena seperti yang telah diketahui, bahwa penulis tajuk pada media massa hanya dibebankan kepada 1 orang wartawan senior. Untungnya, hal tersebut dapat disiasati, yaitu dengan menggunakan atau memuat tajuk yang telah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya.
Jadi seperti ini, penulis tajuk pada media massa kabar banten, dalam proses pembuatan tajuk dikesehariannya, tidak hanya membuat satu tajuk. Periodesasi tajuk yang terbit setiap harinya, membuat penulis berinisiatif untuk membuat lebih dari satu tajuk per hari. Sehingga, ketika terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti sakit, atau hal lain yang membut penulis menjadi berhalangan menulis, penulis dapat memakai tajuk yang telah dijadikan stok tersebut.
Meskipun membuat lebih dari satu tajuk dalam satu hari, penulis tetap mengangkat isue populer dan terupdate. Itu dapat dilihat dari pemberitaan pada media massa beberapa hari sebelumnya. Sehingga, tidak lantas menjadi masalah besar ketika penulis tajuk mengalami halangan yang tidak diprediksi sebelumnya, karena kesiapan penerbitan tajuk juga masih dapat dipertanggungjawabkan.
2. 1. 2 Kesulitan apa yang biasanya dihadapi oleh seorang penulis tajuk rencana selain daripada sakit yang telah dibahas diatas?
Dipaparkan oleh penulis tajuk rencana pada harian Kabar Banten mengenai hal hal yang menjadi kesulitan atau penghambat ketika menulis tajuk, ialah hal hal yang bersifat mendadak. Seperti kecelakaan, sakit, sampai kepentingan individual yang tidak dapat ditinggalkan. Dari keseluruhan hal hal tadi, dikatakan bahwa sakit yang menjadi faktor penghambat terbesar.
Sakitnya seorang penulis tajuk berdampak sistemik terhadap keberlangsungan proses penaikan berita tajuk. Untungnya, ketika hal itu terjadi, telah mampu disiasati dengan profesionalitas yang tinggi, yaitu dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga, tidak terdapat kesulitan berarti yang dihadapi terhadap proses cetak harian Kabar Banten sensidi.
2. 1. 3 Dalam diskusi kelas pernah ditemukan kasus dua koran lokal yang berisi tajuk yang berbeda, namun, salah satu tajuk tidak memuat permasalahan lokal melainkan memuat permasalahan nasional. Lantas, bagaimana pandangan penulis tajuk pada perusahaan media massa kabar banten?
Dalam media massa cetak telah dikenal istilah konvergensi atau konglomerasi media. Adanya fenomena tersebut membuat media massa cetak mampu bertukar berita (dalam hal ini adalah kerja seorang wartawan), bahkan satu media dengan media massa yang lain dapat memuat berita yang sama dari satu sumber. Kasus yang demikian sangat mungkin terjadi dalam studi kajian yang pernah peserta bahas.
Dan, mengenai porsi tajuk rencana sebuah media massa cetak lokal maupun nasional, tidak masalah. Dengan catatan, berita yang diangkat masih merupakan berita yang sedang hangat dikalangan masyarakat. Artinya, porsi dalam penulisan tajuk tidak dibatasi, jika itu merupakan media massa cetak lokal yang memuat pemberitaan nasional.
2. 1. 4 Apakah Kabar banten masih terikat atau masih berkonglomerasi dengan media massa cetak Pikiran Rakyat? Jika iya, apakah isi berita kabar banten mendapat intervensi dari pikiran rakyat?
Kabar Banten sudah terlepas dari Pikiran Rakyat sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga, berita berita yang terdapat di Kabar Banten, tidak mendapat intervensi dari Pikiran Rakyat.
2. 1. 5 Apakah perusahaan media massa cetak kabar banten telah memiliki mesin percetakan sendiri?
Sampai saat ini belum, namun, sudah diprospekan dari jauh hari sebelumnya, bahwa perusahaan Kabar Banten ditahun 2011 ini akan memiliki mesin cetak sendiri. Mesin cetak menjadi salah satu organ terpenting dalam berjalannya roda perusahaan, apalagi jika mengingat selama ini proses percetakan dilakukan diluar. Namun, mesin cetak yang tidak murah harganya menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan media massa cetak yang bersifat lokal.
2. 1. 6 Berbicara mengenai konteks penulisan tajuk, apakah pada media massa tajuk rencana benar benar memperhatikan penulisan berita, karena audience pernah menemukan kasus dalam salah satu media massa terdapat kalimat yang diulang – ulang penulisannya dalam satu paragraf?
Pembicara berharap bahwa kasus yang ditemukan audience tidak ditemukan pada media massa cetak Kabar Banten. Sebab, selama ini pun penulisan berita dalam Kabar Banten telah menjalani proses double kroscek. Berita yang didapat oleh wartawan di cek oleh pimred, kemudian diserahkan pada bagian lay out. Sehingga, tidak ada ke khawatiran bahwa terdapat kesalahan penulisan berita.
2 . 1. 6 Apakah di media massa cetak Kabar Banten terdapat hak jawab?
Tentu saja ada, tidak hanya di Kabar Banten, namun pada seluruh media massa cetak pasti ada. Hanya mungkin format penulisannya yang berbeda, ada yang di sisipkan di kolom yang kecil, ada pula yang disisipkan pada kolom yang seharusnya menjadi space iklan. Pembicara juga sangat menyadari bahwa menjadi sedikit tidak berimbang ketika terdapat kesalahan penulisan pada suatu berita yang dimuat, kemudian jika terdapat kesalahan hanya dimuat pada space atau ruang yang kecil.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3. 1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil kunjungan ke perusaahaan media massa cetak Kabar Banten adalah, peserta banyak mendapat pengetahuan baru seputar proses kerja, praktek kerja wartawan, rapat proyeksi, serta penulisan tajuk. Penulisan tajuk yang diketahui, hanya ditulis oleh satu orang dalam satu media massa, ternyata tidak menjadi kesulitan berarti, sebab telah membuat beberapa tajuk dalam satu hari. Disinilah ketepatan serta profesionalitas benar benar menjadi kunci utama ketika kita bekerja di sebuah perusahaan media massa.
Selanjutnya, ketika ingin menjadi wartawan yang sesungguhnya, maka bekerjalah di Banten. Sebab, politik dinasty yang kuat menjadikan banyak media massa yang tidak lagi mengedepankan independensi. Maka dari itu, tinggal dikembalikan kembali kepada wartawan, apakah akan tetap mempertahankan idealist atau turut terseret dalam arus besar politik. Secara keseluruhan, peserta kunjungan (penulis laporan) jadi memiliki banyak pengetahuan baru.
3. 2 SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan ditujukan untuk dosen mata kuliah bersangkutan, ini perihal sosialisasi waktu kunjungan yang begitu mendadak. Sehingga banyak peserta didik yang tidak mengetahui dan tidak turut mengikuti kunjungan. Mungkin dilain kesempatan, dapat dilakukan sosialisasi jauh jauh hari sebelum pemberangkatan, sehingga kesiapan peserta dapat maksimal dan matang.
Kedua, untuk media massa cetak Kabar Banten, kami selaku penulis dapat memberi saran, untuk tetap menjaga independensi dan kembali ke fitrah jurnalis yang sebenarnya. Telah selayaknya insan pers beserta para wartawannya mengedepankan kedekatannya dengagn masyarakat. karena yang telah mengecewakan saat ini ialah telah banyak media massa cetak lokal yang dibeli oleh stake holder , pejabat, serta politikus.
Ketiga, tetap pada pedoman kode etik jurnalistik, dalam segala praktek kerja pers maupun wartawan. Apalah fungsinya kode etik atau sebuah aturan jika hanya diciptakan untuk kemudian dilanggar. Karena, ketika kita telah dengan profesional bekerja , maka kita berarti telah menghargai pekerjaan kita sendiri yang mungkin dibutuhkan oleh para pengangguran diluar sana.
LAMPIRAN
A. FOTO KEGIATAN
Berikut merupakan foto kegiatan kunjungan mahasiswa jurnalistik Untirta pada media massa cetak lokal Kabar Banten
