PERAYAAN MILAD UMC KE 5
5 Tahun UMC Melawan
Oleh : Susan Sri Jayanti
Senin, 13 September 2010 merupakan milad (hari kelahiran) organisasi Untirta Movement Community (UMC), namun tidak seperti tanggal kelahirannya, perayaan ulang tahun yang di buat dalam bentuk syukuran dilaksanakan pada tanggal 16 September 2010. Mengapa demikian? Kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 11 September 2010 umat muslim berdasarkan kalender dan ketetapan menteri agama merayakan lebaran, atas pertimbangan itulah maka perayaan syukuran tidak dilaksanakan tepat pada waktunya tapi sedikit diundur.
Sebelum aku menuliskan tentang acara milad UMC, aku akan sedikit memaparkan tentang UMC. UMC merupakan organisasi di bidang pergerakan yang berada di Untirta, berdiri pada tanggal 13 September 2005 oleh sepuluh orang mahasiswa Untirta yang sekarang menjadi dewan pendiri UMC, yaitu Acep Helmi, Yudha karim Pratama, Teguh Aris Munandar, Rudi Hermawan, Tonthowi Sarajih, Afie Arbinova , Risan syachda Aulia, Riza, Irwan Darul Qudni, dan Ambar Widhi. UMC memiliki zargon “Dari Diskusi Bergerak Menuju Perubahan...” yang maknanya adalah UMC dalam melakukan suatu gerakan harus di awali dengan diskusi terlebih dahulu sehingga jelas perubahan seperti apa yang kemudian diingginkan. Dari tahun pertamanya berdiri hingga saat ini, telah terdapat lima angkatan di UMC, dan aku merupakan kader (sebutan untuk anggota UMC) angkatan kelima.
Kembali ke fokus tulisan, pada tanggal 13 september, kami para kader UMC saling mengucapkan selamat Milad via sms dan facebook, dan Hal tersebut berlangsung sampai bebepara hari. Salah satu kartu ucapan yang aku dapatkan via sms seperti ini.
Slmt milad umc yg ke5.
Smga selalu mmpunyai karakter dlm dunia prgerakan, luluk ardyatmoko
“dari Diskusi Bergerak Menuju perubahan...”
Itu merupakan sms yang aku terima dari Luluk, kader UMC angkatan 4.
Selain kartu ucapan, aku juga menerima sms yang berisikan undangan perayaan Milad yang aku dapatkan dari Novi, kader UMC yang satu angkatan denganku. Seperti ini isinya:
Slm prbhn!
Happy 5th anniversary of UMC
insyaAllah akan dlksnkn sykurn pd 16 sept’2010. D sekret UMC jm 3.
“dDBMP...”
Setelah mendapatkan Undangan tersebut akupun menginformasikannya kepada kader Umc angkatan 5 dan kepada para simpatisan UMC. Undangan Milad tersebut juga di informasikan via message facebook oleh group Untirta Movement Community.
Ketika tiba hari pelaksanaan, aku berangkat ke Serang pada pukul 10;00 pagi, aku berangkat pagi supaya dapat merapihkan Sekretariat terlebih dahulu. Sampai di Serang aku tidak langsung ke Sekretariat yang lokasinya berada di Perumahan Banjar Agung, tetapi aku mampir ke kampus terlebih dahulu karena ada beberapa kepentingan. Ketika urusanku telah selesai, aku beranjak ke sekret (sekretariat) bersama Vanny dan Luluk menggunakan sepeda motor. Sesampainya disana aku bersilaturahmi dengan teman-teman yang ada disana, kemudian langsung membereskan sekret bersama – sama. Pekerjaan yang kami lakukan adalah memindahkan barang-barang, menyapu, dan mengepel. Kami selesai pukul setengah tiga sore, dan setelah itu tidak lama mulai ramai orang-orang berdatangan dengan membawa kue-kue. Di dapur kue-kue itu sangat banyak dan menumpuk, para wanita merapikan kue-kue tersebut dan menatanya kedalam toples dan piring-piring.
Acara yang seharusnya mulai pukul 15;00, sedikit ngaret dan baru dimulai pada pukul 16;12. Ruangan sangat padat, dari mulai halaman sekret, ruang tamu sampai ke dapur di penuhi tamu. Tamu yang harir pada perayaan milad tersebut diantaranya adalah Kader, Simpatisan, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Banten, Kang Ariel (kontributor SCTV Serang), Deni (Presenter BRTV ), Muamar Khadavi (Wakil Presiden Mahasiswa Stikom Wangsa Jaya) dan Dewan Pendiri UMC, tapi tidak semua dewan pendiri hadir.
Di pandu MC, Nurhaedi , yang juga merupakan Sekjen (Sekertaris Jendral) UMC, acara diawali dengan halal bihalal terlebih dahulu. setelah itu masuk kepada sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh salah satu Dewan Pendiri UMC, Rudi Hermawan. Karena masih dalam suasana lebaran, Rudi hermawan mengawali sambutannya dengan mengucapkan minalaidzin wal’faidzin.
“ setiap acara milad yg ke dua, ketiga , sampai kelima, yang saya rasakan dan mungkin kawan-kawan pendiri rasakan, dan semua kader-kader generasi pertama sampai kelima, adalah bahagia dan sangat terharu. Dulu, berawal dari sesuatu yang sangat kecil, semua orang tidak pernah berfikir sedikitpun bahwa kita akan besar seperti sekarang ini”
kemudian Kak Rudi juga sedikit memaparkan tentang kesejarahan UMC.
“hanya 10 orang yang mengawal eksistensi umc dari sebelum lahir ,disaat lahir, dan ketika sudah lahir, dan sampai sekarang. Kemudian kawan-kawanlah yang sampai generasi sekarang ini yang terlibat dalam sejarahnya, tidak ada orang lain . Jadi ini hanya sebuah penegasan supaya kawan2 tidak lupa, karena bicara UMC adalah sejarah juga jadi tidak asal berbicara.”
Lalu dewan pendiri menyampaikan harapannnya pada umur UMC yang kelima ini.
“Saya sangat bermimpi dengan harapan bahwa kita akan bermetamorfosis menjadi sebuah kupu-kupu yang indah. 5 tahun umc melawan, terus melawan, dan akan terus melawan sampai kemudian takdir yang menentukan bahwa umc tidak ada. Semoga militansi UMC tetap tidak di ragukan dan tetap berkualitas.”
Dalam sambutannya, rudi juga memperkenalkan Ariel, selaku kontributor SCTV serang dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Banten, yang telah Kak Rudi undang ke acara perayaan Milad. Dia juga mengatakan bahwa eksistensi UMC tidak terlepas dari bantuan media.
Masuk ke sambutan yang kedua oleh Dicky Hertanto selaku Presiden UMC. Dalam sambutannya, Dicky menjelaskan tentang perayaan syukuran yang tidak tepat pada tanggal kelahiran UMC.
“kebetulan hari ini tidak bertepatan dengan milad umc. sebenarnya telah lewat tiga hari yang lalu, karena tiga hari lalu banyak kawan-kawan kita yang masih merasakan lebarannya, masih mudik dan masih bertemu dengan keluarga dan sebagainya . Jadi hari ini kita merayakannya, ini merupakan agenda rutin tiap tahun untuk mensyukuri apa yang telah kita lakukan, dan ini membuktikan, bahwasanya lima tahun bukan waktu yang mudah. Mudah-mudahan bisa berlanjut sampai tadi kata Acep, sampai kiamat.”
Setelah sambutan dewan pendiri dan Presiden UMC, acara selanjutnya adalah menyanyikan lagu ulang tahun. Tidak seperti ulang tahun pada umumnya yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun, UMC mempunyai ciri khas sendiri dengan menyanyikan lagu Darah Juang, dan hal tersebut telah menjadi tradisi tiap tahunnya. Menyanyikan lagu darah juang dipimpin oleh Mahendra Seftianzah, Kader UMC angkatan kedua.
“lagu darah juang menandakan bahwa UMC akan tetap konsisten”. Seperti itulah yang dikatakan Mahendra.
Ketika lagu dinyanyikan, dua orang kader mengeluarkan tumpeng dan kue tart kemudian menyimpannya di tengah-tengah para tamu. Saat lagu darah juang telah habis dinyanyikan, masuk ke acara inti yaitu pemotongan tumpeng dan kue tart.
Pada saat pemotongan tumpeng dan kue tart akan dimulai, para tamu merubah posisi duduk, kebanyakan dari mereka berdiri atau maju kedepan, akupun demikian karena tidak ingin melewatkan prosesi yang sangat penting itu.
Nasi Tumpeng di potong terlebih dahulu daripada kue tart, yang memotongnya adalah Irwan selaku Dewan pendiri. Pemotongan tumpeng diiringi Sumpah Mahasiswa Indonesia yang di ucapkan secara lantang oleh para tamu.
Kemudian pemotongan kue tart oleh presiden UMC, Dicky Hertanto. Pemotongan kue tart diiringi dengan pengucapan sumpah solidaritas oleh semua tamu.
Setelah selesai semua tamu bertepuk tangan dan Presiden UMC menyuapi semua dewan pendiri yang hadir dengan potongan tumpeng tadi.
Setelah semua prosesi perayaan milad selesai, ditutup dengan pembacaan doa oleh Risan Syachda Aulia selaku Dewan Pendiri UMC.
“ Ya Allah, 5tahun umc telah hadir d tengah-tengah masyarakat Banten, ampunilah kami ya Allah apabila dalam perjuangan kami ada kata-kata kotor, apabila ada sikap kami yang sedikit kurang baik. Ya Tuhan kami, kami hanya puing-puing kecil yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, ridhoilah langkah kami ke depan ya Allah. Kami hanya manusia yg sering hilaf dan salah, maka tuntunlah kami ke jalan yang lurus ya Allah. “
Dan doa tersebut diakhiri dengan pembacaan surat Al’Fatihah.
Doa yang dibacakan sebagai penutup tidak menjadi akhir dari acara.
Selanjutnya Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Banten, Firdaus, mengucapkan selamat Milad serta menyampaikan beberapa pesan.
“Ada semacam kesamaan gerakan nasional, internasional dengan gerakan umc, bahwa gerakan yang di perjuangkan adalah gerakan rakyat,seperti bagaimana mendorong demokrasi saat ini, bagaimana mendorong keterbukaan, bagaimana mendorong penegakan hukum. Dimanapun pergeraklan kalo tidak ada pengorbanan, keringat, airmata dan darah, tidak akan pernah besar karena itulah yg akan menjadi akarnya”
Firdaus juga memberikan doa kepada UMC.
“Di ulangtahun yang kelima ini semoga UMC tetep mempertahankan eksistensinya yang tetap ada, dan tetap menjadi parpanjangan tangan, dan perpanjangan pemikiran rakyat.”
Seperti itulah yang disampaikan Firdaus. Kemudian tamu undangan yang terdiri dari wartawan dan anggota PWI membuat forum diskusi sendiri di ruangan dalam sekret dengan para dewan pendiri UMC. Tapi tidak hanya mereka yang berdiskusi, tamu yang ada diluar yang terdiri atas kader dan simpatisan juga membuat forum diskusi yang dibuka oleh Yusuf Maulana, kader UMC angkatan pertama. Aku tidak mengikuti apa yang didiskusikan karena aku pergi ke dapur dan melihat keadaan disana. Di dapur, para wanita mempersiapkan daun pisang yang akan dipergunakan untuk makan bersama. Memang sudah tradisi di keluarga besar UMC apabila makan bersama menggunakan daun pisang.
Daun pisang yang telah dibersihkan itu di keluarkan satu persatu, ditaruh dilantai dan di posisikan berada di tengah-tengah tamu. Setelah daun pisang tersusun memanjang dengan rapih,nasi serta lauk pauk berupa tahu, tempe, mie goreng, telur dan sambal pun di hidangkan diatasnya. Sebelum makan kami berdoa bersama.
Selesai makan, secara bersama-sama pula kami membereskan sisa-sisa makanan serta daun pisang. Menunggu adzan magrib, aku dan teman-temanku yang lain menghabiskan waktu dengan bercanda dan mengobrol. Kami juga mengerjai Cakra, salah satu teman kami yang kebetulan berulang tahun pada hari itu. Kami mengguyur Cakra dengan air bekas mengepel lantai.
Ketika adzan berkumandang, banyak yang pergi ke masjid yang letaknya sangat dekat dengan sekret untuk solat. Selesai solat magrib, satu persatu para tamu pamit untuk pulang karena memang acara sudah selesai.
Malamnya aku mengobrol dengan Dicky, Presiden UMC.
“ A, menurut aa acaranya tadi gimana?”
“ di luar perkiraan, lebih meriah dan sukses dari tahun lalu. Milad kali ini di hadiri sama Kang Firdaus dan Kang Ariel, ini jadi satu kehormatan buat UMC. Saya juga sangat bangga ketika melihat seluruh kader UMC mampu menyiapkan acara sedemikian baik.” Seperti itulah yang di ucapkan Dicky, dia selalu berbicara menggunakan bahasa yang formal.
Aku juga sedikit mengobrol dengan Timbul Halomoan, seorang simpatisan yang malam itu menginap di sekret. Aku menanyakan dari keseluruhan acara, sessi mana yang paling dia suka. Kemudian dia menjawab.
“sessi makan-makan, lebih nyatu sama senior dan temen-temen yang lain. Lebih kekeluargaan”.
Karena waktu sudah malam aku tidak pulang ke rumahku di Tangerang dan memilih untuk menginap di sekret, dan banyak sekali hal yang kami lakukan semalaman itu. Aku, sedikit mengulas perayaan milad sore tadi, aku sangat senang.




